Untuk menghitung kebutuhan dan anggara keramik yang diperlukan, anda bisa menggunakan rumus matematika dasar. Pada prinsipnya, proses perhitungan ini terbilang mudah namun memerlukan ketelitian yang tinggi. Terutama pada saat pengukuruan panjang dan lebar ruangan yang anda miliki.
Berikut ini panduan langkah-langkahnya dari Arafuru!
1. Tentukan Luas Ruangan yang Dimiliki
Untuk menentukan ukuran luas ruangan, rumus yang digunakan adalah panjang ruangan dikalikan dengan lebar ruangan. Kemudian konversikan satuannya menjadi sentimeter persegi. Sebagai contoh, Pak Adi memiliki kamar tidur dengan ukuran 4 x 5 meter, maka luas kamar tidur Pak Adi adalah 20 m² atau 200.000 cm².
2. Tentukan Luas Per Keping Keramik yang Digunakan
Rumus menghitung luas keramik masih sama dengan sebelumnya, yaitu panjang keramik dikalikan dengan lebar keramik. Biasanya ukuran panjang dan lebar keramik ini sudah tercantum pada kemasan produk yang anda beli. Sebagai contoh, suatu keramik memiliki ukuran 30 x 30 cm, maka luasnya adalah 900 cm².
3. Tentukan Jumlah Keramik yang Dibutuhkan
Tiba saatnya untuk menentukan jumlah perkiraan keramik yang dibutuhkan. Dikatakan perkiraan, karena ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi jumlah pasti kebutuhan keramik anda. Adapun rumus menghitung jumlah perkiraan keramik ini adalah luas ruangan dibagi dengan luas keramik, kemudian hasilnya dibulatkan ke atas. Sebagai contoh, lantai kamar tidur Pak Adi seluas 200.000 cm² akan dipasangi keramik dengan luas 900 cm², maka kebutuhan keramiknya adalah 222,22 atau 223 keping.
4. Sesuaikan dengan Pola Pemasangan
Pada saat proses pemasangan keramik, baik dengan pola paralel/lurus maupun pola diagonal, dapat dipastikan anda bakal melakukan proses pemotongan keramik untuk menyesuaikannya dengan gambar kerja. Hal inilah yang akan mempengaruhi jumlah keramik pasti yang anda perlukan. Apabila anda memasang keramik secara paralel/lurus, anda perlu menambahkan keramik sebanyak 5% dari total perkiraan kebutuhan. Sedangkan untuk pemasangan dengan pola diagonal, kebutuhan keramik perlu ditambah lagi hingga 7% dari total perkiraan kebutuhan keramik.
Contohnya, perkiraan kebutuhan keramik di kamar tidur Pak Adi adalah 223 keping. Jadi ketika ia akan memasang keramik tersebut dengan pola paralel/lurus, ia perlu menambahkan keramik sebanyak 12 keping menjadi 235 keping. Sementara, apabila ia ingin memasang keramik tersebut secara diagonal, maka kebutuhan keramiknya bertambah sebanyak 16 keping menjadi 239 keping.
5. Menentukan Anggaran Biaya yang Dibutuhkan
Setelah anda mengetahui pasti banyaknya kebutuhan keramik yang diperlukan, selanjutnya adalah mencari tahu berapa anggaran yang dikeluarkan untuk membeli produk keramik tersebut. Pertama, tentukan berapa jumlah boks keramik yang harus anda beli. Rumusnya adalah total kebutuhan keramik dibagi dengan isi keramik tiap boksnya. Sebagai contoh, Pak Adi memerlukan keramik sebanyak 235 keping, sementara dalam 1 boks keramik yang dijual di pasaran berisi 20 keping. Jadi Pak Adi harus membeli sebanyak 11,75 atau 12 boks keramik, karena tidak mungkin membeli keramik sebanyak ¾ boks.
Setelah diketahui jumlah boks keramik yang dibutuhkan, berikutnya anda bisa menghitung anggaran biaya menggunakan rumus total kebutuhan keramik (boks) dikalikan dengan harga keramik per boksnya. Misalnya, Pak Adi membutuhkan keramik sebanyak 12 boks, sementara harga keramik di pasaran adalah Rp 50.000/boks. Jadi, anggaran untuk pengadaan keramik yang harus disediakan oleh Pak Adi sebesar Rp 600.000.
Mudah sekali kan? Jangan lupa share ke teman-teman ya.