Bawang merah (Allium cepa L. var. aggregatum) merupakan bumbu masak utama di dunia. Tanaman ini diketahui berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utara. Kini bawang merah sudah menyebar ke seantero dunia, baik wilayah tropis maupun subtropis. Bawang merah mempunyai wujud berupa umbi yang bisa dimakan mentah, dimasak sebagai bumbu, obat tradisional, acar, dan zat pewarna. Perlu Anda tahu, bawang merah termasuk varietas dari spesies Allium cepa yang merupakan nama kolektif dari bawang bombay.
Bawang merah merupakan salah satu bumbu dasar yang sering digunakan dalam kuliner khas Indonesia. Selain dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap masakan, bawang merah ini juga mempunyai rasa yang sangat lezat meskipun hanya digoreng begitu saja. Anda pun dapat membuat sambal dengan tambahan bawang merah biar rasanya lebih nikmat. Bagi kesehatan, bawang merah bisa dipakai untuk mengatasi masuk angin dan perut kembung. Selain umbinya, daun bawang merah juga bisa dimasak menjadi sayur yag enak sekali. Rasanya mirip daun bawang, namun lebih kuat.
Sebenarnya untuk menanam bawang merah tak harus dilakukan di lahan pertanian yang ukurannya luas. Kalau mau, Anda pun dapat mencoba menanam bawang yang satu ini di dalam pot. Hitung-hitung Anda mengisi waktu luang selama berada di rumah. Anda bisa mencoba bertani bawang merah menggunakan pot. Silakan dicoba sendiri langsung yuk!
Alat dan Bahan :
- Bawang merah
- Pot 30 cm
- Tanah
- Sekam bakar
- Pupuk kandang
- Baki anyaman bambu
- Pestisida alami
Cara Menanam :
Tahap I : Pemilihan Benih
Benih bawang merah yang akan ditanam bisa Anda dapatkan langsung dari dapur. Tapi jika mau hasilnya lebih maksimal lagi, Anda bisa membeli benih bawang merah khusus di Toko Tanaman terdekat. Adapun ciri-ciri benih bawang merah yang kualitasnya bagus yaitu :
- Memiliki bentuk yang normal
- Tidak terdapat luka ataupun cacat
- Permukaan kulit halus dan mulus
- Bawang merah tidak keriput
- Usia umbi sudah cukup dewasa
Tahap II : Penjemuran Benih
Apabila kondisi bawang merah yang Anda miliki masih cukup basah, maka Anda harus menjemurnya di tempat terbuka terlebih dahulu. Tujuan dari proses penjemuran ini adalah mengurangi kadar air yang terkandung di dalam bawang merah sehingga bisa melewati proses penyemaian dengan baik dan tidak membusuk. Proses penjemuran ini cukup dilaksanakan dengan mengangin-anginkan bawang merah di tempat yang teduh saja. Hindari menjemur bawang merah secara langsung di bawah terik sinar mentari karena dapat menyebabkan kulitnya terluka. Proses ini sendiri memakan waktu selama 5-7 hari.
Tahap III : Penyemaian Benih
Berbeda dengan menyemai cabai, tomat, dan jahe, proses penyemaian bawang merah tidak dilakukan di dalam tanah secara langsung melainkan di area luar. Caranya dijamin gampang sekali kok. Anda hanya perlu meletakkan bawang-bawang merah ini di atas baki. Lantas taruhlah baki tersebut di ruangan yang kondisinya sejuk dan agak lembab. Usahakan penataan bawang merah di atas baki ini dalam posisi yang sejajar, tidak saling menempel, dan bukan ditumpuk. Penumpukan bawang justru akan menyebabkan bawang tersebut membusuk. Bawang merah bisa ditanam saat sudah tumbuh tunas di pucuk umbinya.
Tahap IV : Penyiapan Media Tanam
Tanah yang digunakan untuk media tanam harus berupa tanah yang benar-benar bersih, bebas dari batu dan sampah, serta telah disucihamakan. Oleh karena itu, Anda perlu mengolah tanah yang telah diambil di kebun terlebih dahulu. Caranya mudah sekali. Pertama-tama masukkan tanah ke dalam ember besar untuk dibersihkan dari kerikil dan sampah plastik yang ada di dalamnya. Lantas tuangkan fungisida dan insektisida untuk membunuh mikroorganisme berbahaya di dalamnya. Setelah itu, masukkanlah pupuk kompos dengan perbandingan 1/3 dari jumlah tanah dan aduk sampai tercampur rata. Langkah yang terakhir yakni memasukkan tanah yang telah siap digunakan ini ke dalam pot.
Tahap V : Penanaman Bibit
Bawang merah yang sudah siap ditanam ditandai dengan adanya tunas di bagian pucuk umbi tersebut. Buatlah lubang tanam terlebih dulu dengan kedalaman 8-10 cm. Untuk menanam bawang merah, umbi cukup ditanam di dalam lubang tanam dengan tetap menyisakan bagian tunas di atas permukaan tanah. Jangan lupa untuk menekan-nekan sedikit tanah di sekitarnya dengan hati-hati. Setiap pot yang memiliki diameter 30 cm dapat Anda tanami dengan bibit bawang merah sebanyak 3-5 umbi. Usahakan populasi bawang merah di setiap pot jangan terlalu padat agar hasil umbinya bisa lebih optimal.
Tahap VI : Perawatan Tanaman
Perawatan umbi bawang merah dapat dilakukan dengan cara menyiraminya sebanyak sekali sehari agar umbi mendapatkan pasokan air yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya. Ingat, bawang merah pada dasarnya kurang suka dengan air. Genangan air dapat menyebabkan umbi membusuk dan akhirnya tanaman pun mati. Oleh karena itu, Anda hanya perlu menyiraminya 1 kali/hari. Kemudian tanaman ini juga perlu mendapatkan pestisida agar terhindari dari hama. Anda bisa membuat pestisida alami dengan metode seperti yang sudah kami terangkan sebelumnya untuk melindungi tanaman tersebut.
Tahap VII : Pemanenan Bawang Merah
Pemanenan umbi bawang merah dapat disesuaikan dengan tujuan Anda. Misalnya untuk mencukupi kebutuhan di dapur pribadi, Anda bisa melakukan pemanenan setelah tanaman berusia 2-3 bulan. Cara memanen bawang merah yang benar yaitu mengeluarkan semua tanah dari pot terlebih dahulu, bukan mencabut tanamannya. Kemudian Anda dapat membersihkan umbi bawang merah ini dari sisa tanah yang menempel dengan mengetukkan ke tanah secara hati-hati. Hal ini dimaksudkan agar umbi bawang merah tersebut tidak mengalami kerusakan atau cacat sehingga bisa disimpan dalam waktu yang lebih lama.