Merawat tumbuhan jenis tanaman rambat sebenarnya mirip seperti merawat tanaman-tanaman lainnya. Tanaman ini tetap memerlukan pupuk, air, media tanam, dan sinar matahari. Hanya saja karena batangnya yang bertekstur lunak, maka otomatis tanaman ini pun lebih rentan terhadap hama dan penyakit. Agar anda tidak kesulitan dan salah dalam merawatnya, ikuti panduan dari Arafuru berikut ini!
1. Sering Dipangkas
Sebagaimana jenis tanaman lainnya, pemangkasan ranting tanaman akan merangsang tumbuhnya tunas baru yang lebih lebat. Tentunya hal ini sangat dianjurkan mengingat keindahan tanaman rambat juga dipengaruhi oleh rimbunnya dedaunan yang dimilikinya. Meskipun begitu, anda tetap harus memperhatikan bagian mana yang sebaiknya dipotong dan bagaiam mana pula yang sebaiknya dibiarkan. Sesuaikanlah dengan arah pertumbuhan tanaman dan bentuk batang yang ingin diciptakan.
2. Pangkas Samping
Tak sembarang teknik memangkas tanaman bisa diterapkan pada jenis tanaman rambat ini. Pangkaslah batang bagian sampingnya, bukan batang utama. Batang utama tanaman ini sangatlah berharga karena dari sinilah akan muncul tunas baru.
3. Pupuk Secara Berkala
Tanaman hias merambat juga memerlukan pupuk sebagai sumber nutrisinya. Selain pupuk kandang dan kompos, anda perlu menambahkan pupuk buatan. Direkomendasikan memakai pupuk NPK dengan komposisi kadar yang sama. Setidaknya, tanaman diberi pupuk sebulan sekali dengan jumlah yang disesuaikan dengan media tanam dan jenis tanaman yang dirawat.
4. Pelajari Karakteristiknya
Sangat disarankan, ketika anda ingin membeli suatu tanaman rambat, pelajari dulu karakteristik dari tanaman tersebut. Bagaimana media yang cocok untuknya? Apakah tanaman bisa hidup di kondisi lingkungan sekitar anda? Bagaimana bentuk perawatan yang perlu dilakukan? Kesalahan banyak orang adalah membeli suatu tanaman ketika tampilannya terlihat menarik, lalu sampai di rumah bingung sendiri bagaimana merawatnya. Hindari juga membeli tanaman secara online, sebab jarak antara penjual dan pembeli yang sangat berjauhan memungkinkan perbedaan lingkungan yang cukup ekstrim.
5. Karantina Dahulu di Ruangan Teduh
Berbeda dengan tanaman yang dipelihara sejak dari biji, tanaman hias yang dibeli sudah cukup besar memerlukan penyesuaikan lagi dengan kondisi rumah anda. Jadi, hindari menanamnya langsung di taman jika tidak ingin melihatnya mati. Sebaiknya, tanaman ditempatkan di ruangan teduh dan terbuka selama dua minggu. Pada masa karantina ini, sesekali tanaman perlu disiram agar tanahnya tidak gersang. Baru setelah dua minggu terlihat membaik, anda bisa mulai memindahkannya di sudut yang paling sesuai.
6. Sinar Matahari Penuh
Hampir semua tanaman hias merambat sangat menyukai sinar matahari penuh. Inilah sebabnya, warna daun tanaman jenis rambat ini biasanya terlihat hijau pekat. Sinar matahari juga sangat mempengaruh frekuensi tumbuhnya bunga pada tanaman tersebut. Jadi, pastikan anda menempatkan tanaman di posisi yang tepat ya.
7. Petik Bunganya Agar Tak Berbuah
Bagi anda yang memelihara tanaman rambat berbuah seperti semangka, melon, pare, labu, dan markisa, mungkin akan menjadi dilema tersendiri. Pasalnya, ketika tanaman-tanaman ini sudah berbunga dan berbuah penuh, maka tak lama kemudian batangnya akan menguning dan mati. Namun, hal ini tentu terbayarkan dengan lezatnya buah yang dipetik dari kebun sendiri. Sementara itu, jika anda tidak ingin menumbuhkan buah tersebut agar tanaman bisa hidup lebih lama, anda bisa memetik bunga-bunga yang muncul dari tanaman agar tidak berkembang menjadi buah.
8. Media Tanam Cocopeat
Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf pembuka, kebanyakan tanaman rambat sangat rentan terhadap penyakit yang bersumber dari media tanah. Agar tanaman yang anda pelihara selalu tampak sehat, cobalah mengganti media tanam berupa tanah ini dengan cocopeat. Saat ini, di Indonesia, cocopeat lebih digemari sebagai media tanam tumbuhan hias yang sangat bisa diandalkan.