Desain rumah amerika tradisional banyak dipengaruhi oleh kebudayaan suku indian, gaya Southwest, dan gaya alami dari Woodlands. Pada dasarnya, semua kekayaan khas Benua Amerika, baik karya seni maupun kerajinannya, digunakan sebagai unsur-unsur pembentuk rumah ini. Salah satunya bisa dilihat dari penggunaan berbagai tenunan dan selimut di dalamnya.
Wilayah bagian Southwest mempunyai kebiasaan mengecat rumahnya menggunakah warna kemerah-merahan dan atap dari balok kayu berukuran besar. Kesederhanaan interior rumah ini akan semakin sempurna ketika ditambahkan selimut tenun tebal berwarna cerah. Untuk unsur lainnya yang tidak boleh ditinggalkan adalah lantai kayu dan sofa kulit beralaskan karpet. Terakhir, aksen berupa tembikar khas akan membuat suasana amerika di rumah semakin kental.
Rumah kedua ini menerapkan paduan antara gaya indian, adobe, dan pueblos. Yang paling mencolok, terletak pada penggunaan warna-warni tertentu beraksen merah untuk bagian langit-langit rumah. Teknik pewarnaan yang digunakan sebisa mungkin mampu menciptakan kesan cemerlang dan kekokohan rumah. Secara tidak langsung, warna ini juga menjadi kombinasi yang cantik bagi koleksi gerabah di dalamnya.
Selain dinding putih, penggunaan kayu juga sering dipakai untuk melengkapi hiasan dari kerajinan seni. Agar background interior tidak terkesan datar, rumah pun dapat dilengkapi dengan furnitur, karpet, dan beberapa hiasan dinding. Untuk menimbulkan suasana yang kontras, Anda bisa menambahkan ornamen dinding yang terbuat dari tembaga dan permata.
The Sun merupakan kebudayaan seni tatto yang berasal dari Amerika. Seni ini memanfaatkan matahari sebagai bentuk dasar tatto yang akan dibuat. Pada arsitektur rumah, masyarakat asli Amerika menggunakan seni The Sun ini sebagai corak fokus interior, sehingga mampu melahirkan efek-efek tertentu. Yang tidak kalah menarik, ada penambahan patung persembahan yang dibuat oleh seniman lokal serta tenunan tangan yang cukup besar.
