Jenis Ukiran Kayu Menurut Teknik Pembuatannya : Plong dan Lemahan

jenis jenis ukiran

Indonesia patut berbangga karena mempunyai seni ukiran sebagai salah satu khasanah budayanya. Kesenian ini begitu menarik karena mempunyai motif, bentuk, dan warna yang sangat indah. Patut diketahui pula bahwa ukiran mengandung nilai-nilai historis dan makna yang ada di dalamnya. Tidak heran kalau ragam kesenian ukiran di Nusantara begitu banyak.

Jika ditinjau berdasarkan teknik dalam pembuatannya, ragam ukiran ada dua macam yaitu ukiran plong/ukiran bobok serta ukiran lemahan. Bisa dibilang keduanya memiliki keindahan yang luar biasa. Bahkan pesona ukiran khas Indonesia sudah melanglang buana ke seluruh belahan dunia. Kedua ukiran ini juga jelas mempunyai perbedaan-perbedaan yang mendasar pada proses pengerjaan dan hasil akhirnya.

UKIRAN PLONG

perbedaan seni ukir

Ukiran plong biasa disebut pula ukiran bobok. Hal tersebut dikarenakan teknik pembuatan ukiran jenis ini dilakukan dengan membobok atau melubangi kayu yang akan diukir terlebih dahulu. Barulah setelah terbentuk beberapa lubang sesuai sketsa awal, pengukiran secara manual dapat dikerjakan menggunakan alat ukir berupa tatah. Paling banyak ukiran plong diaplikasikan pada pintu, jendela, partisi, kursi, meja, dan lemari.

Berikut ini langkah-langkah dalam membuat ukiran plong :

  1. Buatlah sketsa terlebih dahulu di permukaan kayu yang akan diukir. Disarankan memakai mal/master gambar/cetakan dalam membuat sketsa ini supaya pola yang terbentuk bisa tetap sama.
  2. Lubangi kayu tersebut sesuai sketsa yang telah dibuat. Anda bisa menggunakan gergaji plong/mesin bobok untuk membentuk lubang pada kayu.
  3. Langkah berikutnya ialah mengukir sesuai lubang tadi. Tujuan pengukuran ini yaitu mempertegas bentuk serta memperindah motif ukiran.

UKIRAN LEMAHAN

teknik membuat seni ukir

Berbanding terbalik dengan ukiran plong, ukiran lemahan sama sekali tidak mempunyai lubang. Bisa dikatakan rupa hasil akhir ukiran ini mirip sekali dengan relief. Proses pembuatan ukiran lemahan seluruhnya dilakukan secara manual tanpa menggunakan bantuan mesin apapun. Mulai dari proses pembentukan motif hingga mempertegas bentuk ukiran dikerjakan manual. Sedangkan teknik pembuatannya mirip seperti teknik memahat.

Di bawah ini proses pembuatan ukiran lemahan :

  1. Gambarlah sketsa ukiran di atas permukaan kayu terlebih dahulu. Anda bisa menggambar desainnya langsung tanpa bantuan mal/master gambar. Tetapi bila luas bidang yang akan diukir cukup besar dan membutuhkan kesamaan pola, sebaiknya pakai master mal.
  2. Lakukan pengukiran dengan mengeruk/menoreh bagian pinggir bidang gambar menggunakan tatah ukir sehingga membentuk cekungan. Nantinya bagian gambar akan timbul, sedangkan cekungannya menjadi background.
  3. Finishing perlu dilakukan untuk menyempurnakan hasil pengukiran. Anda perlu mempertajam, mempertegas, serta merapikan semua ukiran yang telah dibuat hingga memiliki bentuk yang nyata, mudah dikenali, dan indah.

Setiap daerah di Indonesia pada umumnya mempunyai ukiran khasnya sendiri-sendiri. Namun di antara sekian banyak daerah tersebut, ada tiga daerah dengan ukiran yang paling banyak diminati. Di antaranya yaitu Jepara, Bali, dan Madura. Ukiran khas dari ketiga daerah tersebut begitu indah dan memukau. Tidak hanya di Nusantara, gaungnya pun sudah merambah ke seluruh dunia.