Cara Pemasangan Dak Keraton (Keramik Beton)

Dak keramik beton atau disingkat dak keraton adalah dak yang terbuat dari tanah liat dengan rangka konstruksi di bagian tengahnya. Tanah tersebut dibentuk sedemikian rupa menyerupai balok batu bata yang mempunyai ukuran 25 x 20 x 10 cm. Umumnya dak keraton digunakan untuk membangun plat lantai di tingkat atas. Tak hanya bangunan rumah tinggal saja, bahkan gedung pencakar langit pun dapat menggunakan dak keraton ini.

Kini tidak terlalu susah mencari dak keraton di Indonesia sebab sudah banyak toko bangunan yang menyediakannya. Jika dibandingkan dengan penggunaan dak beton konvensional, dak keraton ini mempunyai banyak keunggulan. Bobotnya yang lebih ringan misalnya membuat jumlah tiang penyangga yang dibutuhkan lebih sedikit. Dak keraton juga lebih aman dari risiko gempa bumi. Selain itu, dak ini pun mampu meredam panas dan suara dengan sangat baik.

cara-pemasangan-dak-keraton.jpg

Kelebihan dak keraton selanjutnya adalah proses pemasangannya dapat dilakukan jauh lebih mudah. Anda sama sekali tidak membutuhkan bekisting (cetakan beton) untuk memasang dak ini. Anda juga tidak memerlukan papan tripleks sebagai penahan adukan sebab adukan cor beton akan langsung tertampung di setiap ikatan dak keraton. Kelebihan ini tentu akan sangat menguntungkan Anda sebagai pengguna dak keramik beton.

Adapun proses pemasangan dak keraton pada dasarnya adalah sebagai berikut :

  1. Rendamlah keramik beton di dalam air selama 15-20 menit untuk membuat kondisinya benar-benar jenuh air. Hal ini bertujuan agar nantinya keramik beton tersebut tidak menyerap air yang terkandung di dalam bahan perekat. Sehingga bahan perekat akan mengering dengan sempurna.
  2. Susunlah keramik beton secara memanjang dengan posisi bagian lebar di sebelah atas. Agar susunannya lurus, Anda bisa memakai bantuan benang nylon. Adapun panjang maksimal susunannya adalah 3,5-4,0 m tergantung kualitas keramik beton yang digunakan.
  3. Pasanglah 2 batang besi yang memiliki diameter 10 mm dan panjang sesuai bentangan di cekungan keramik beton bagian atas. Lalu pasang juga 2 batang besi yang memiliki diameter 8 mm dan panjang sesuai bentangan pada cekungan keramik beton bagian bawah. Setelah itu cekungan ini diplester menggunakan campuran 1 semen dan 3 pasir sehingga besi tertutupi oleh adukan plester.
  4. Proses pengeringannya biasanya berlangsung selama 2-3 hari. Supaya adukan plester ini bisa mengering sempurna, Anda bisa menyiraminya dengan air setelah kondisinya setengah kering. Adukan plester tersebut disiram setiap 3-5 jam sekali. Usahakan rangkaian keramik beton ini selalu dalam keadaan yang lembab.
  5. Setelah 2-3 hari didiamkan, rangkaian keramik beton tadi seharusnya sudah benar-benar kering. Rangkaian ini disebut sebagai balok keramik beton. Balok ini lantas dapat dinaikkan satu per satu ke lantai atas. Pasanglah balok tersebut dengan merapatkan kedua ujungnya pada ring balok yang tersedia.
  6. Sebaiknya siram sekali lagi ikatan antara balok keramik beton dan ring balok ini dengan air yang cukup sebelum dilakukan pengecoran. Setelah itu, sisi-sisi rangkaian tersebut dapat diisi menggunakan adukan cor yang terbuat dari campuran 1 semen, 2 pasir, dan 3 kerikil. Pengecoran dilakukan dengan ketebalan antara 1-3 cm di atas permukaan dak keramik beton. Dibutuhkan waktu 7 hari agar adukan cor tersebut mengering sempurna.
  7. Setelah kondisi dak keramik beton sudah benar-benar kering, Anda bisa melakukan pemasangan lantai/ubin keramik atau marmer di atasnya. Begitu pula dengan proses pemasangan plafon serta instalasi kabel listrik dan pipa air juga bisa dilaksanakan. Hal ini berarti proses pemasangan dak keraton sudah selesai Anda kerjakan sendiri.