Pohon bengkirai dimanfaatkan batangnya sebagai kayu. Kayu bengkirai biasa digunakan sebagai bahan baku permbuatan perabotan rumah tangga dan material bangunan. Kayu ini kerap diolah menjadi meja, kursi, lemari, rak, dan lain-lain. Sedangkan untuk bangunan, kayu bengkirai umumnya dipakai untuk membuat rangka atap, dinding semi-permanen, dan struktur kolom bangunan. Kayu bengkirai merupakan kayu yang bersifat ekonomis karena harganya sangat terjangkau.
Anda mungkin tertarik menggunakan kayu bengkirai untuk proyek kerja Anda yang berikutnya? Hati-hati saat memilih kayu tersebut. Sebab di pasar, tersedia berbagai macam kayu bengkirai yang dikelompokkan berdasarkan kualitasnya. Penjual yang jujur akan mengatakan grade kayu tersebut dengan benar. Tetapi oknum penjual yang nakal bakal berusaha mengelabui Anda tentang mutu kayu bengkirai tersebut yang sebenarnya. Anda harus berhati-hati dan tetap waspada.
Bagaimana cara memilih kayu bengkirai yang memiliki struktur yang kuat dan kokoh? Kami akan berbagi kiat-kiatnya di bawah ini!
Pastikan Kayu Bengkirai Asli
Ketika Anda ingin membeli kayu bengkirai, pergilah ke toko kayu yang tepercaya. Anda harus memahami bahwa kayu ini merupakan kayu yang bernilai ekonomis tinggi. Sehingga tak jarang kasus penipuan kayu bengkirai dilakukan semata-mata untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Berhati-hatilah bagi Anda yang ingin membeli kayu bengkirai. Pelajari dengan baik ciri-ciri kayu bengkirai secara lengkap serta tata cara untuk mengidentifikasinya. Jangan sampai Anda tertipu oleh oknum penjual yang curang.
Berikut ini ciri-ciri kayu bengkirai yaitu :
- Bagian teras kayu bengkirai berwarna kuning kecokelatan.
- Bagian teras kayu bengkirai berwarna kuning cerah dan lebih muda.
- Kayu bengkirai memiliki tekstur yang halus sampai agak kasar.
- Kayu bengkirai memiliki tingkat kekerasan yang sangat tinggi.
- Kayu bengkirai memiliki daya retak sedang hingga tinggi.
- kayu bengkirai mempunyai bobot yang berat, lebih berat dari kayu jati.
Pilih Tingkat Keawetan Kelas I
Kayu bengkirai pada dasarnya merupakan kayu yang awet. Tingkat keawetannya bahkan bisa disamakan dengan kayu jati. Namun karena peminatnya begitu tinggi, kini kayu bengkirai tidak hanya dipanen saat sudah tua saja. Banyak pula pohon bengkirai yang masih muda tetapi sudah dipanen sehingga kualitas kayunya pun belum terlalu bagus.
Sebaiknya Anda hindari kayu yang belum tua. Pilihlah kayu bengkirai yang sudah tua sehingga memiliki tingkat keawetan yang tinggi. Faktanya kini kayu bengkirai bisa dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas I, kelas II, dan kelas III. Pengelompokan ini didasarkan pada tua tidaknya kayu bengkirai tersebut yang mempengaruhi tingkat keawetannya. Kayu bengkirai kelas I merupakan kayu yang paling awet.
Pilih Tingkat Kekuatan Kelas I
Kalau anggaran yang Anda miliki cukup banyak memang sebaiknya pilihlah kayu bengkirai yang mutunya termasuk dalam golongan kelas I, baik berdasarkan keawetan maupun kekuatannya. Walaupun harga beli kayu tersebut paling mahal, namun bila dihitung-hitung lagi kayu bengkirai kelas I justru yang paling murah harganya karena dapat digunakan sampai puluhan hingga ratusan tahun lamanya.
Berdasarkan tingkat kekuatannya, kayu bengkirai terbagi menjadi kayu kuat kelas I dan kelas II. Artinya kekuatan kayu ini tidak jauh berbeda dengan kayu jati, kayu ulin, dan kayu-kayu yang kuat lainnya. Cara mengetahui kekuatan kayu yang paling gampang yaitu Anda bisa mengetuk permukaannya. Kayu yang kuat selalu menghasilkan suara yang berat dan padat.
Hindari Kayu yang Cacat
Usahakan Anda hanya membeli kayu bengkirai yang normal alias tidak mengalami cacat sedikit pun. Permukaan kayu tersebut tidak harus mulus karena memang penjual biasanya menjual kayu bengkirai yang baru hanya dipotong-potong saja dan belum mendapatkan finishing apapun. Jadi wajar sekali jika kondisi permukaannya belum terlalu mulus. Sebaiknya Anda periksa kondisi kayu bengkirai tersebut untuk memastikan tidak ada kecacatan yang dimilikinya.
Hindarilah membeli kayu bengkirai yang memiliki cacat, di antaranya :
- Struktur kayu bengkirai yang mengalami pecah
- Kayu bengkirai yang berlubang-lubang
- Kayu bengkirai yang memiliki mata terlalu banyak
- Bentuk kayu bengkirai yang melengkung
- Kayu bengkirai yang sudah terserang hama
- Kayu bengkirai yang tidak dikeringkan dengan baik
- Kondisi kayu bengkirai yang masih basah
