Cara Mengatasi Tembok yang Mengandung Garam, Hapus Alkali di Dinding

Semua konstruksi bangunan selalu membutuhkan tembok sebagai salah satu material pembentuk strukturnya. Setelah tembok tersebut selesai dibangun, Anda bisa menghiasi permukaannya menggunakan cat yang memiliki warna sesuai desain yang ingin diciptakan. Di sini Anda bebas mau memilih warna cat seperti apa sebab Anda sendiri yang bertugas mendesain bangunan itu.

Sayangnya tak jarang kita menemukan tembok yang bermasalah sehingga mengganggu pekerjaan. Salah satunya yaitu muncul butiran-butiran kristal kecil berwarna putih di tembok setelah kita selesai melakukan pengecatan di permukaannya. Hal ini menyebabkan warna tembok berubah menjadi keputih-putihan dan terkesan kumuh. Jika dilihat sekilas, butiran-butiran kristal tadi tampak mirip sekali seperti garam yang halus.

Lantas apakah penyebab tembok tersebut tiba-tiba mengandung butiran-butiran kristal garam? Apa yang harus kita perbuat supaya masalah ini tidak terjadi pada tembok yang sedang dibangun? Bagaimana pula cara mengatasinya apabila tembok sudah terlanjur mengandung butiran-butiran kristal garam ini? Kami akan mencoba menjawab semua pertanyaan tersebut satu per satu sehingga diharapkan Anda bisa melakukan pencegahan dan pengentasan sendiri.

Apakah penyebab tembok mengandung garam?

Tembok di bangunan Anda bisa dipenuhi oleh butiran-butiran kristal garam yang sangat banyak akibat peristiwa efflorescence. Efflorescence adalah peristiwa naiknya kandungan garam yang terdapat di dalam tembok menuju ke permukaan plesteran. Kristal garam ini berukuran sangat kecil sehingga bisa bergerak naik dibantu kelembaban udara. Selain dari pasir dan batubata, kandungan garam ini juga bisa berasal dari air tanah yang dipakai untuk membuat adukan semen. Lama-kelamaan kristal garam ini dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan cat tembok.

Bagaimana cara mencegah masalah ini?

Pencegahan terhadap masalah ini harus dilakukan sejak perencanaan pembangunan tembok. Sebisa mungkin pilihlah bahan bangunan yang memiliki kandungan garam rendah serta air tanah yang telah memenuhi syarat yang ditentukan. Hindari menggunakan air laut atau air payau untuk membuat adukan beton. Setelah tembok berhasil dibangun, Anda wajib mendiamkannya selama beberapa hari supaya kondisi tembok benar-benar kering. Barulah kemudian Anda bisa melakukan pengecatan. Pakailah cat dasar yang tahan alkali.

Bagaimana solusi untuk memperbaikinya?

Upaya perbaikan dapat dilakukan sesuai dengan dampak yang muncul. Jika pengkristalan butiran-butiran garam belum merusak lapisan cat tembok, Anda bisa membersihkannya secara manual menggunakan kain lap. Setelah itu, lakukan pengampelasan untuk membuat permukaan cat lebih porous sehingga garam-garam cepat keluar semua. Sedangkan jikalau lapisan cat sudah terlanjur rusak akibat garam, Anda harus mengikis seluruh lapisan tersebut. Kemudian bersihkan permukaan tembok secara merata dan diamkan selama beberapa hari. Lantas Anda bisa melakukan pengecatan tembok mulai dari awal lagi.