Pengertian Plat Lantai (Floor Plate) Bangunan, Fungsi, dan Cara Pembuatannya

Apa itu plat lantai? Apa sajakah macam-macam plat lantai pada konstruksi suatu bangunan? Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis plat lantai tersebut? Bagaimana pula struktur plat lantai ini dibuat?

Plat lantai adalah struktur bangunan yang bukan berada di atas tanah secara langsung. Artinya plat lantai merupakan lantai yang terletak di tingkat dua, tingkat tiga, tingkat empat, dan seterusnya. Dalam pembuatannya, struktur ini dibingkai oleh balok beton yang kemudian ditopang kolom-kolom bangunan.

Pembuatan struktur plat lantai harus memperhatikan ukuran ketebalan plat tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain besar lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antar-balok pendukung, dan bahan material yang digunakan. Tingkat ketebalan minimum dari plat lantai yaitu 12 cm menggunakan tulang berupa 2 lapis besi beton berdiameter 10 mm dan berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, serta 2 lapis besi beton berdiameter 10 mm dan berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum.

Berdasarkan bahan material penyusunnya, terdapat 3 macam plat lantai yaitu plat lantai kayu, plat lantai beton, dan plat lantai kayu semen. Simak ulasan dari arafuru.com berikut ini!

  1. Plat Lantai Kayu

Plat lantai kayu ialah plat lantai yang terbuat dari kayu. Papan kayu yang dipakai umumnya memiliki ukuran lebar 20-30 cm, tebal 2-3 cm, dan panjang menyesuaikan. Papan-papan ini didukung oleh balok yang berukuran 8/12, 8/14, atau 10/14 dengan jarak 60-80 cm. Untuk bentangan 3-3,5 cm, balok kayu ini bisa dipasang di atas pasangan bata 1 batu atau balok beton agar daya dukung dan kekuatannya semakin tinggi.

Kelebihan plat lantai kayu di antaranya anggaran yang dikeluarkan relatif murah, gampang dibuat, dan bobotnya cukup ringan. Di sisi lain, kekurangannya yaitu hanya bisa diterapkan di konstruksi sederhana, bersifat permeable, gampang terbakar, tidak bisa dilapisi ubin, cenderung tidak awet, dan terpengaruh cuaca.

  1. Plat Lantai Beton

Persyaratan plat lantai yang dibuat dengan beton bertulang tercantum dalam buku SNI I beton 1991 yang meliputi ukuran ketebalan minimal plat untuk lantai adalah 12 cm dan plat untuk atap yaitu 7 cm. Plat beton harus diisi tulangan baja lunak atau baja sedang yang ditumpuk silang dengan diameter minimum 8 mm. Plat lantai yang mempunyai ketebalan lebih dari 25 cm wajib disokong tulangan baja rangkap di atas dan bawah.

Perhatikan jarak ideal tulangan pokok berkisar antara 2,5-20 cm atau 2 kali tebal plat. Untuk melindunginya dari korosi, tulangan-tulangan baja tersebut juga harus terbungkus beton dengan ketebalan minimal 1 cm. Beton terbuat dari campuran semen, pasir, kerikil, air, dan admixture dengan perbandingan tertentu.

  1. Plat Kayu Semen

Dinamakan plat kayu semen karena plat ini dibuat dari potongan-potongan kayu berukuran 80-90 cm yang dicampur dengan semen. Karena tergolong bahan bangunan yang baru, material ini masih jarang digunakan sebagai bahan pembuat struktur plat lantai.

Pembangunan plat kayu semen dimulai dengan memasang kayu bangkirai 5/7 dan berjarak 40 cm. Berikutnya susunan kayu tersebut dipasangi ring balk di atasnya, lalu dicor memakai beton. Terakhir lembaran-lembaran kayu semen ini dipasang secara berjejeran dan rapat di atas beton, kemudian ditancapkan baut agar terpasang sempurna.

METODE PEMBUATAN PLAT LANTAI

Saat ini telah banyak berkembang metode-metode yang dapat digunakan untuk membuat plat lantai yang berkualitas bagus dalam waktu singkat. Seperti kita tahu, metode konvensional dilakukan dengan mengerjakan seluruh pembangunan plat lantai di lapangan. Biarpun mutu struktur bisa terkontrol, tetapi hal ini menyebabkan waktu pengerjaannya lama sehingga biaya pembangunan pun membengkak.

Metode half sulb yakni membangun separuh struktur di lapangan dan setengahnya lagi dibuat di pabrik memakai sistem precast. Setelah itu bagian-bagian tersebut dikirimkan ke lokasi proyek untuk dipasang sesegera mungkin. Kelebihan dari metode ini ialah estimasi waktu pengerjaan menjadi berkurang.

Ada pula metode full precast yaitu pengerjaan plat beton dilakukan di pabrik sejak awal, kemudian dikirim ke lapangan untuk diterapkan. Ini merupakan metode yang paling singkat dibandingkan dengan metode-metode pembuatan plat lantai yang lain.

Sementara itu untuk menghemat biaya pembangunan, dikenal metode bondek. Metode ini dilakukan dengan mengganti tulangan baja bawah menggunakan plat bondek. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat pengadaan tulangan baja dan material bangunan yang dibutuhkan untuk membuat bekisting di bawahnya. Sedangkan pada tulangan atas dapat dibuat berupa batangan atau diganti besi wiremesh agar pembangunannya lebih efisien.