Mengenal 5 Jenis Tandon Air Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Tandon air ialah wadah berukuran cukup besar yang digunakan sebagai penyimpanan air bersih. Keberadaan tangki ini sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Dengan adanya tangki air di rumah, anda tidak perlu khawatir saluran listrik atau PDAM mati mendadak karena anda sudah memiliki persediaan air yang cukup.

Tahukah anda, tangki air yang tersedia di pasaran mempunyai beragam varian dengan keunggulan dan kelemahannya tersendiri. Salah satu faktor pembedanya ialah bahan pembuat tangki air tersebut. Setidaknya ada 5 jenis tangki air menurut materialnya yaitu tangki air plastik, stainless steel, logam, beton, dan fiberglass.

Di bawah ini ulasan mengenai masing-masing tangki air tersebut beserta kelebihan dan kekurangannya.

1. Tangki Air Polyethylene (PE)

Kelebihan utama dari tangki air berbahan polyethylene yakni bersifat antikarat. Bobotnya pun sangat ringan sehingga tidak terlalu memerlukan pondasi dan konstruksi yang rumit. Dengan harga yang relatif lebih murah, tangki berbahan plastik ini mampu bertahan hingga 15-20 tahun. Meskipun begitu, tangki ini berisiko tinggi dapat ditumbuhi lumut apalagi untuk tangki air yang berwarna cerah seperti jingga dan kuning. Ketika terjadi kebocoran tangki, cukup sulit untuk menemukan titik kerusakannya. Karena terbuat dari plastik, tangki ini juga gampang terbakar dan rentan terhadap suhu yang tinggi.

2. Tangki Air Stainless Steel

Produk tangki air yang populer di urutan kedua adalah tangki dari stainless steel. Perlu diketahui, stainless steel terbuat dari lapisan konversi yang dicampur dengan baja dengan tambahan polietilen, polyester, top coat, dan lain-lain lalu dipanaskan di dalam suhu tinggi sehingga tingkat ketahan adhesinya lebih baik. Dari segi desainnya, tangki ini terlihat begitu menarik dengan pilihan model yang cukup banyak. Tangki berbahan stainless steel memiliki keunggulan pada ketahannya yang baik terhadap lumut. Rata-rata tangki stainless steel dapat bertahan selama lebih dari 20 tahun. Namun bagi anda yang tinggal di tepi pantai sebaiknya hindari memilih tangki air dari jenis ini. Sebab kandungan garam yang tinggi pada air dan uap air di pesisir bisa menimbulkan korosi yang serius.

3. Tangki Air Logam

Di luar stainless steel, ada 2 logam yang juga banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan tangki air yakni galvanis dan zincalume. Galvanis ialah logam berupa besi, baja, atau seng saja. Walaupun tangki galvanis dibandrol cukup murah, tetapi tingkat keawetannya sangat rendah hanya mencapai 5 tahun. Sedangkan zincalume merupakan logam campuran seng, alumunium, dan silikon. Usia pakai tangki air berbahan zincalume berkisar antara 5-10 tahun.

4. Tangki Air Beton

Salah satu tangki air tradisional yang masih banyak peminatnya hingga saat ini yaitu tangki air yang terbuat dari beton berkualitas tinggi. Tidak perlu diragukan lagi, daya tahan tangki ini sangat kokoh dan mampu bertahan hingga puluhan tahun. Namun karena bobotnya yang berat sekali, diperlukan ketelitian yang tepat dalam membangun struktur dan pondasi untuk menopangnya. Disarankan membangun tangki beton di luar bangunan utama agar rembesan air yang melalui pori-pori beton ini tidak meningkatkan kelembaban di rumah. Di samping itu, supaya lebih mudah dibersihkan anda juga bisa memasang ubin di seluruh permukaan tangki air ini.

5. Tangki Air Fiberglass

Jenis produk tangki air yang terbaru adalah tangki berbahan fiberglass atau kaca fiber. Selain usia penggunaannya yang relatif lama, tangki ini juga unggul karena bersifat antilumut. Bobotnya pun tidak begitu berat serta hanya memerlukan konstruksi pondasi yang sederhana. Namun karena transparan, air di dalam tangki fiberglass rentan ditumbuhi ganggang hijau. Solusinya yakni anda bisa mewarnai seluruh permukaan tangki tersebut menggunakan cat berkelir hitam. Selanjutnya, letakkan tangki ini di tempat yang teduh supaya terhindar dari pancaran sinar matahari secara langsung.