Cara Menanam Jambu Air Cangkokan agar Rajin Berbuah Nantinya

Anda ingin menanam jambu air di kebun rumah? Bingung ingin memulainya dari mana? Bagaimana kalau dari cangkok saja? Selain tanaman bisa tumbuh lebih cepat, kualitasnya pun biasanya akan mirip dengan tanaman induk. Jambu air, siapa sih yang tidak menyukai buah ini? Rasanya yang manis, sepat, sedikit asam, dan berair sangat ampuh untuk menyegarkan dahaga. Jika Anda ingin menanamnya sendiri, berikut ini kami berikan panduannya!

ALAT DAN BAHAN :

  • Bibit jambu air
  • Pisau
  • Plastik
  • Tali
  • Cangkul
  • Garpu tanah
  • Pupuk kandang
  • Pupuk kompos
  • Pupuk urea
  • Pupuk NPK
  • Pupuk HCI

LANGKAH-LANGKAH :

cara menanam jambu air

Tahap I : Pembuatan Bibit dengan Cangkok

Metode cangkok dipilih karena selain lebih mudah, kualitas bibit yang dihasilkan pun sama bagusnya dengan tanaman induk. Adapun caranya yaitu pilih batang yang telah berusia dewasa dan tidak terlalu tua (kering) dengan diameter minimal 3 cm. Selanjutnya, buatlah irisan secara melingkar dengan panjang mencapai 10 cm lalu kupaslah kulit bagian luar.

Bersihkan getah/kambium yang terdapat pada batang tersebut agar kering. Setelah itu, lilitlah bagian kupasan tersebut memakai tanah, lantas dibungkus dengan plastik dan diikat tali supaya tidak rusak. Sebaiknya tanah yang digunakan adalah tanah yang sudah bersih dari bebatuan dan agak basah agar Anda tidak perlu menyiramnya lagi. Akar tanaman akan muncul dari batang tersebut setelah berumur 2 minggu sejak pembuatan.

Tahap II : Penyemaian Bibit Tanaman

Akar cangkok yang telah tumbuh tidak bisa langsung ditanamkan ke tanah karena sistem perakarannya belum siap. Diperlukan upaya untuk merangsang pertumbuhan tanaman, terutama pada bagian tunasnya. Oleh sebab itulah, kita perlu menyemainya terlebih dahulu. Penyemaian biasanya dilakukan di dalam polybag. Setelah bibit cangkok dipotong dari tanaman induk, pangkaslah sejumlah daun yang menempel, dan potong juga batang bagian atas sehingga menyisakan panjang 50 cm. Ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya penguapan.

Selanjutnya tanamkan bibit tersebut pada polybag dengan media tanah gembur berhumus. Jangan lupa, letakkan bibit ini di tempat yang teduh dan mendapatkan sinar matahari secukupnya. Siram tanaman secara rutin 2 kali sehari agar tidak kekeringan. Bibit tersebut siap dipindahkan ke lahan setelah muncul daun tunas baru, sekitar 2 minggu.

Tahap III : Penanaman Bibit Jambu Air

Pada umumnya, bibit jambu air ditanam di dalam lubang berukuran 60x60x60 cm. Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan mencangkul tanah dan mengolahnya memakai garpu agar strukturnya lebih gembur. Terakhir, taburkan pupuk kandang ke atas tanah dan tunggu sampai berumur seminggu. Setelah satu minggu berlalu, selanjutnya ambil bibit yang masih di dalam polybag dan lepaskan bagian polybag tersebut. Kemudian, tanamkan batang dengan hati-hati lalu kubur kembali.

Tahap IV : Perawatan Tanaman

Bentuk perawatan tanaman jambu air masih sama seperti tanaman lainnya, yaitu menyiramnya dua kali sehari, terutama pada musim kemarau. Bersihkan ladang dari rumput-rumput liar agar tanaman mampu tumbuh dengan baik. Pemupukan ulang dilakukan sebanyak dua tahap, yaitu pemupukan sebelum berbuah dan setelah berbuah. Pemupukan sebelum berbuah menggunakan campuran pupuk kandang dan 1/3 pupuk urea dilakukan saat penanaman.

Dua minggu setelahnya, tanaman kembali diberikan pupuk berupa campuran sisa urea, TSP, dan KCI. Mendekati musim berbunga, tanaman kembali diberikan pupuk yang terdiri dari campuran 2/3 pupuk urea, 1/2 TSP, dan 1/3 KCI. Sisa pupuk bisa Anda berikan setelah buah mulai tumbuh. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara membenamkannya di dalam tanah mengelilingi tanaman.

Pada masa berbuah, tanaman juga perlu mendapatkan pestisida secara teratur dengan dosis 1-2 kali per minggu. Hindari memberikan pestisida saat mendung/akan hujan karena pestisida yang telah disemprotkan akan larut terbawa air. Pemberian pestisida dihentikan sampai buah siap dipanen atau hama/penyakit sudah mulai pergi. Hama jambu air antara lain ulat penggerek batang, ulat kupu-kupu gajah, ulat penggulung daun, lalat buah, kutu perisai hijau, kelelawar, dan benalu.

Tahap V : Pemanenan Buah Jambu Air

Terhitung sejak penanaman di ladang, jambu air akan berbuah setelah mencapai usia 3-4 tahun. Pemanenan dapat dilakukan dua kali setiap tahun yaitu pada bulan Agustus dan Nopember. Buah yang bisa dipanen adalah buah yang matang dan dalam keadaan normal serta berwarna pekat. Buah akan lebih bernilai jika dipetik dalam satu tangkai, bukan per biji. Berhati-hatilah saat melakukan panen, sebab kulit buah jambu air bersifat lunak dan mudah terluka. Buah yang cacat ini biasanya berharga murah dan cepat busuk.